Bukarest: Laporan
investigasi Associated Press dan media Jerman mengungkap Central Intelegence of America (CIA)
mengoperasikan sebuah penjara rahasia di ibu kota Rumania, Bukarest. Badan
intelijen Amerika itu dilaporkan menahan sejumlah tersangka terorisme dalam
penjara tersebut.
Mantan petugas operasi CIA mengindentifikasikan
lokasi gedung yang dipakai untuk menahan, menginterogasi, dan menyiksa
tersangka terorisme. Bangunan tersebut milik agen rahasia Rumania, Orniss, yang
menyimpan informasi rahasia dari Uni Eropa dan Nato.
Investigasi itu dilakukan surat kabar Sueddeutsche
Zeitung dan jaringan TV Jerman ARD. Dalam laporannya disebutkan, sejumlah orang
pernah ditahan di penjara rahasia tersebut termasuk di antaranya adalah Khalid
Sheikh Mohammad, yang mengaku merencanakan serangan.
Khalid ditangkap di Pakistan Maret 2003 dalam
operasi AS yang dikenal sebagai program pembawaan luar biasa- penahanan ekstra
yudisial dan pemindahan tersangka terorisme-.
Khalid saat ini berada di penjara Teluk Guantanamo
sejak 2006, tempat di mana dia menunggu untuk persidangan.
Sementara, Orniss sendiri membantah laporan yang
menyebut kantornya digunakan sebagai ruang tahanan CIA. Ketika ditanya apakah
bangunan itu pernah digunakan untuk menahan tersangka terorisme, Wakil Ketua
Orniss Adrian Camarasan kepada Sueddeutsche mengatakan "Di sini ?
Tidak!''.
Bangunan itu terletak di Jalan Mures 4, dengan
kode nama "Lampu Terang," demikian laporan Sueddeutsche.
Bantahan itu bertentangan dengan salah seorang
mantan petugas operasi CIA yang mengaku sering mengunjungi lokasi itu.
"Sangat rahasia di sana, Tidak ada petugas Rumania yang datang dan
menyambut saya," kata mantan petugas CIA itu.
Tuduhan soal jaringan "Penjara hitam"
CIA di sejumlah negara termasuk Rumania muncul kepermukaan pertama kali pada
2005. Namun, selalu dibantah Washington.
Pada 2007, sebuah penyelidikan Komisi Eropa
menuduh Rumania mengoperasikan sebuah penjara rahasia, tapi Bukarest juga
membantahnya.
Terkait laporan terbaru ini CIA menyatakan laporan
tersebut bias dan distorsi.
Sedangkan penyelidik Komisi Eropa Dick Marty
menyambut baik laporan baru tersebut. "Kami akhirnya mulai mempelajari apa
yang terjadi di Bukarest," katanya dalam sebuah pernyataan.
Namun demikian, dia mengkritik kekurangan yang dia
sebut sebagai penyelidikan hukum serius di Rumania.
Pada 2006, Presiden Amerika Serikat saat itu
George W Bush mengaku tersangka terorisme ditahan di penjara CIA di luar
negeri, tetapi dia tidak mengatakan di mana lokasi penjara itu berada.
Sebuah investigasi BBC pada 2010 juga menduga CIA
menggunakan penjara rahasia di Polandia tempat di mana Khalid Sheikh Mohammad
menjadi korban penyiksaan dengan mekanisme penenggelaman kepala.
Kantor berita AP yang bekerja sama dengan
Sueddeutsche dan ARD dalkam investigasi ini mengatakan penjara di Rumania itu
dibuka tahun 2003 setelah CIA memutuskan untuk mengosongkan penjara hitamnya di
Polandia.
Mantan petugas CIA yang dikutip tanpa nama
menggambarkan situasi penjara tersebut. Dia mengatakan lantai bawah bangunan
itu terdiri dari enam sel bongkar pasang, setiap sel memiliki sebuah jam dan
tanda panah yang menunjukan arah Mekah.
Tahanan penting lain yang disebut-sebut ditahan di
Rumania adalah Ramzi Bin al-Shibh dan Abu Faraj al-Libi.
sumber:metrotvnews.com