Robin Lim Jual Rumah Demi Bantu Ibu-Ibu Hamil Di Bali



Robin Lim,seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang membantu ribuan warga miskin Indonesia untuk mendapatkan kehamilan dan persalinan yang sehat, dinyatakan sebagai pemenang CNN Hero of the Year 2011 pada acara pengumuman penghargaan tersebut di Los Angeles, Minggu (11/12) malam waktu setempat. 

Dengan berlinang air mata karena haru,wanita yang malam itu berbalut busana bermotif etnis itu naik ke panggung dan mengungkapkan harapannya agar semua orang di dunia membantu para ibu yang sedang berjuang mempertahankan nyawa ketika sedang melahirkan.“ Hari ini di bumi kita, 981 ibu yang sedang berjuang akan meninggal dunia dan besok seperti itu lagi dan begitu pula kemarin,” ujar Lim, saat menyampaikan pidato sebagai pemenang CNN Hero of the Year di CNN Heroes: 

An All- Star Tribute, di Shrine Auditorium, Los Angeles. Melalui klinik kesehatan Yayasan Bumi Sehat,Lim,yang lebih dikenal sebagai Ibu Robin itu,menawarkan perawatan pascapersalinan, layanan persalinan, dan bantuan medis gratis di Indonesia.“Tiap nafas pertama bayi di bumi ini adalah perdamaian dan cinta.Tiap ibu seharusnya sehat dan kuat.Tiap kelahiran seharusnya aman dan menyenangkan.

Tapi,dunia kita belumsampaike sana,”ujarLim. Selain Lim, masih ada sembilan orang lainnya yang ditahbiskan sebagai 10 besar CNN Heroes 2011. Mereka antara lain adalah Eddie Canales,Taryn Davis, Sal Dimiceli,Dereck Kayongo,Diane Latiker,Patrice Millet,Bruno Serato,Richard St Denis,dan Amy Stokes. Lim memenangkan penghargaan itu lewat voting CNN Hero of the Year di CNN.com yang digelar selama 11 pekan. 

Bidan yang tinggal di Bali itu berhak menerima USD250.000 dan ditambah USD50.000 yang memang diberikan kepada dia dan sembilan Heroes yang masuk daftar top 10. Pada 2009, seorang pilot asal Indonesia, Budi Soehardi, berhasil masuk top 10 CNN Heroes atas usahanya mendirikan panti asuhan bagi anak-anak keluarga miskin di kawasan timur Indonesia. 
Lim sendiri tak pernah menyangka jika pengabdiannya untuk membantu warga miskin mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik akan membuahkan sebuah penghargaan untuk dirinya. Bersama suaminya, Will,wanita berusia 54 tahun itu awalnya datang ke Bali untuk “menemukan kembali” hidup setelah adiknya meninggal karena komplikasi pascapersalinan. Tapi, nasib mengatakan lain. 

Bukannya bersantai dan memulai hidup baru, Lim justru tersentuh setelah melihat sulitnya warga di sekitarnya mendapatkan akses kesehatan. Dia lantas sukarela membantu bidan sekitar untuk membantu persalinan di berbagai macam permukiman. Ketika permintaan untuk layanannya bertambah,dia lalu memutuskan mendapatkan sertifikasi bidan resmi. 

Pada 2003,dengan bantuan dari komunitas Bali dan donasi dari teman-temannya di seluruh dunia, Lim dan suaminya membuka klinik Yayasan Bumi Sehat pertama mereka. Di klinik itu, ada bidan, perawat, pembantu rumah tangga, seorang dokter,dan seorang koki. Setelah tsunami 2004, klinik yang lebih kecil dibangun di Aceh untuk merawat orangorang yang berhasil bertahan dari bencana dahsyat itu. 

Jika digabungkan, dua klinik itu telah memfasilitasi lebih dari 5.000 kelahiran bayi. “Situasinya buruk. Bayibayi lahir tanpa dibantu, persalinan menjadi komersial dan para ibu meninggal karena pendarahan setelah melahirkan karena mereka tak mampu membayar perawatan yang layak,”ucap Lim.


sumber:forum.kompas.com

0 comments:

Post a Comment