Semua orang ingin memiliki
jantung sehat, namun penyakit jantung seringkali menyerang tiba-tiba.
Untungnya, ada beberapa cara sederhana dari kebiasaan sehari-hari yang dapat
melindungi jantung.
Berikut adalah 17 kebiasaan buruk bagi jantung dan bagaimana untuk
menghindarinya seperti
1. Menonton TV
Duduk selama berjam-jam meningkatkan resiko serangan jantung dan
stroke, meskipun sudah berolahraga secara teratur. Kurang gerak dapat
mempengaruhi kadar lemak dan gula.
"Olahraga yang dilakukan secara berselang tidak mampu
mengimbangi berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk," kata Harmony
R. Reynolds, MD, ditektur Pusat Penelitian Kardiovaskular Klinis di Langone NYU
Medical Center, New York City.
Dr. Reynolds menyarankan untuk berjalan-jalan sesekali di kantor
dan berdiri ketika sedang berbicara di telepon.
2. Mengobarkan permusuhan dan memelihara depresi
Stres, rasa permusuhan, dan depresi dapat mengganggu jantung. Cara
menangani emosi-emosi ini dapat mempengaruhi kesehatan jantung.
"Orang yang memendam stres berada dalam bahaya yang besar,
penelitian telah menunjukkan manfaat tertawa dan dukungan sosial. Akan sangat
membantu jika dapat menemui seseorang dan membicarakan masalah yang sedang
dihadapi," kata Dr. Reynolds.
3. Mendengkur
Mendengkur dapat menjadi pertanda gejala penyakit yang lebih
serius, yaitu apnea tidur obstruktif. Gangguan ini ditandai dengan gangguan
pernapasan saat tidur sehingga dapat menyebabkan tekanan darah naik drastis.
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko tinggi
mengalami apnea tidur, tetapi terkadang orang langsing juga bisa mengalami.
"Jika mendengkur dan sering terbangun dengan perasaan lelah,
konsultasikan dengan dokter. Ada cara yang mudah untuk mendiagnosis apnea,"
kata Robert Ostfeld, MD, profesor kedokteran klinis di Montefiore Medical
Center, di New York City.
4. Tidak membersihkan gigi dengan benar
"Belum diketahui bagaimana mekanismenya, namun ada hubungan
kuat antara penyakit gusi dan penyakit jantung," kata Dr. Ostfeld.
Jika tidak membersihkan sela-sela gigi dengan benang, bakteri dan
serat yang menempel pada plak gigi menumpuk dari waktu ke waktu dan dapat
menyebabkan penyakit gusi.
Bakteri dapat memicu peradangan dalam tubuh. Peradangan akan memicu
penebalan dinding arteri. Maka mengobati penyakit gusi dapat meningkatkan
fungsi pembuluh darah.
5. Menarik diri
Terkadang orang-orang di sekitar bisa terasa mengganggu dan
menjengkelkan. Namun memperkuat hubungan dengan orang yang benar-benar disukai
bermanfaat bagi kesehatan. Orang dengan memiliki hubungan yang kuat dengan
keluarga, teman, dan masyarakat pada umumnya cenderung hidup sehat lebih lama.
6. Berolahraga sampai bosan kemudian berhenti
"Saya melihat begitu banyak orang pada usia 40-an dan 50-an
melakukan olahraga dengan niat baik, melukai diri sendiri, dan kemudian
berhenti berolahraga bersama-sama," kata Judith S. Hochman, MD, direktur
Pusat Penelitian Kardiovaskular Klinis di Pusat Medis Langone NYU.
Latihan yang bijaksana adalah yang lambat dan mantap. Yang lebih
penting adalah memiliki komitmen untuk melakukan olahraga teratur.
7. Minum alkohol terlalu banyak
Penelitian menunjukkan sejumlah kecil alkohol mungkin baik bagi
jantung. Sayangnya, terlalu banyak justru berbahaya.
Kelebihan konsumsi alkohol berkaitan dengan risiko tekanan darah
tinggi, kadar lemak darah tinggi, dan gagal jantung. Selain itu, tanmbahan
kalori dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan mengancam kesehatan jantung.
8. Terlalu banyak makan
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama penyakit
jantung. Cobalah untuk makan lebih sedikit, hindari porsi makan yang banyak dan
ganti minuman manis dengan air.
Akan lebih baik jika mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat berkalori tinggi dan berhati-hati terhadap makanan berlabel 'rendah
lemak' yang justru sering tinggi kalori.
9. Menganggap diri sendiri tidak
berisiko
Penyakit jantung seperti stroke dan gagal jantung lebih banyak
mengambil korban jiwa daripada penyakit lain seperti kanker. Tekanan darah
tinggi, kolesterol, diabetes, kelebihan berat badan, dan merokok merupakan
faktor risiko yang harus selalu diperhatikan.
10. Makan daging merah
Daging merah banyak mengandung lemak jenuh. Ada bukti penelitian
yang menegaskan bahwa daging olahan seperti bacon dan hot dog meningkatkan
risiko penyakit jantung dan kanker perut.
Idealnya, hanya kurang dari 10% dari asupan makanan yang berasal
dari hewan dan produk hewan. Jika tidak dapat berhenti memakan daging merah,
sebaiknya memakan potongan kecil daging merah dan batasi asupannya.
"Makan steak beberapa kali sebulan tidak apa-apa. Iyang jadi
masalah apabila dimakan tiga kali sehari," kata Dr. Hochman.
11. Suka menunda-nunda untuk periksa kesehatan
Perikasalah dengan doktor untuk mengetahui kadar gula, kolesterol,
dan tekanan darah. Jika kesemuanya tinggi, maka pasien berisiko memelihara
penyakit "silent killer" seperti penyakit jantung, stroke, dan
diabetes.
Risiko hipertensi meningkat pada orang dewasa di usia pertengahan
50-an menjadi sekitar 90%, bahkan pada orang yang tidak pernah memiliki masalah
kesehatan sebelumnya.
12. Merokok atau tinggal dengan perokok
"Merokok merupakan bencana total bagi jantung Anda,"
kata Dr. Ostfeld.
Merokok meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat memblokir
aliran darah ke jantung dan berkontribusi menyebabkan penumpukan plak di
pembuluh darah arteri.
Sekitar 46.000 orang bukan perokok yang tinggal dengan perokok
meninggal karena penyakit jantung setiap tahunnya karena asap rokok.
13. Menghentikan atau berganti-ganti obat
Minum pil memang tidak menyenangkan, ada efek sampingnyan, dan
sangat mudah bagi orang untuk melupakan obat-obatannya, terutama jika ia merasa
baik-baik saja.
"Tekanan darah tinggi disebut 'silent killer' karena pasien
tidak merasakannya. Merasa baik-baik saja bukan pembenaran untuk menghentikan
meminum obat," kata Dr. Ostfeld.
Ada 30 jenis obat untuk tekanan darah tinggi, jadi ada banyak
pilihan jika salah satu obat tidak efektif, kata Dr. Hochman.
14. Menghindari buah-buahan dan sayuran
"Diet yang paling sehat untuk jantung adalah makanan
nabati," kata Dr. Ostfeld.
Makanan nabati terkandung dalam buah-buahan dan sayuran,
kacang-kacangan, biji-bijian, susu rendah lemak, protein, dan menghindari 'junk
food'.
Penelitian telah menemukan bahwa orang yang makan lebih dari lima
porsi buah dan sayuran setiap hari memiliki risiko penyakit jantung dan stroke
sekitar 20% lebih rendah daripada orang yang makan buah dan sayuran kurang dari
tiga porsi per hari.
15. Mengabaikan gejala penyakit jantung
Jika biasanya menaiki tiga anak tangga tanpa masalah, tapi
tiba-tiba kekurangan napas atau merasa tekanan di dada setelah menaiki satu
anak tangga saja, saatnya untuk memanggil dokter.
Jangan pernah menganggap itu karena tubuh sudah renta. Semakin
cepat mendapatkan perawatan, semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan
permanen pada otot jantung.
16. Mengemil makanan asin
Makin banyak garam yang dikonsumsi, semakin tinggi tekanan darah.
Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko utama stroke, gagal
ginjal, dan serangan jantung.
"Jauhi junk food kemasan, bacalah kandungan natrium pada
label makanan. Beralihlah mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, dan
kacang-kacangan," kata Dr. Ostfeld.
Asupan natrium yang baik adalah di bawah 2.300 miligram per hari.
Jika memiliki tekanan darah tinggi atau berusia lebih dari 50 tahun, kurangi
hingga hanya 1.500 miligram per hari.
17. Makan berkalori tanpa nutrisi
Makanan
kaya gula, lemak, dan minyak memang mengandung kalori, tetapi hanya sedikit
mengandung nutrisi yang dapat digunakan tubuh. Penelitian telah menunjukkan
bahwa banyak makan makanan yang tidak menagndung kalori meningkatkan risiko
obesitas dan diabetes.
Makanlah
makanan kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, makanan laut,
telur, kacang-kacangan, kacang polong, dan biji-bijian tawar. Daging tanpa
lemak, unggas, dan susu bebas lemak dan rendah lemak adalah pilihan yang baik
juga. ***