Orang Disebut Miskin Di Amerika Jika Penghasilannya Rp. 8 Juta Per Bulan



Amerika Serikat kini kebanjiran orang miskin. Berdasarkan data terbaru dari Biro Sensus AS, jumlah orang miskin di negara superpower itu sudah mencapai 46,3 juta jiwa.
Apa indikator kemiskinan di AS? Sama halnya dengan Indonesia, indikator orang miskin dihitung dari besaran penghasilan mereka. Bila Indonesia menggunakan penghasilan per bulan, maka AS menggunakan penghasilan per tahun.
Dalam survei terkini mereka, orang yang disebut miskin di AS adalah orang (satu individu) yang penghasilan per tahunnya hanya 11.139 dolar AS atau sebesar Rp 96,7 juta. Ini berarti orang miskin di AS penghasilannya sebulan mencapai Rp 8,05  juta.
Selain itu, batas kemiskinan di AS juga dihitung berdasarkan keluarga. Satu keluarga (dua anak) dianggap miskin bila penghasilan hanya 22.314 dolar AS per tahun atau per bulannya hanya sekitar 1.859 dolar.
Di Indonesia, Biro Pusat Statistik yang menyelenggaran survei penduduk miskin menemukan, penduduk miskin adalah warga keluarga yang penghasilan per bulannya Rp 233.740.


id.berita.yahoo.com

Foto-Foto Menarik, Unik Dan Lucu

















Terjebak Kekuatan Sendiri



Tarik suara adalah dunianya sejak kecil, berbagai prestasi telah ia raih, mulai dari tingkat sekolah, kecamatan hingga nasional. Semua itu bisa diraih oleh Yohana Nainggolan berkat dukungan dan perhatian sang ibu. Namun suatu hari, sebuah penyakit kanker mulut rahim mengancam nyawa ibunya. Bagaimana Yohana menghadapi seorang yang begitu ia kasihi merenggang nyawa?
“Saya berusaha memeluk dan menyanyi bareng-bareng. Kita berdoa untuk kesembuhan mama. Saya mengharapkan mukjizat dari Tuhan,” tutur Yohana.
Namun Tuhan berkehendak lain, sang mama dipanggil Tuhan. Hal ini menjadi pukulan yang keras bagi Yohana.
“Semua orang sudah berkumpul sama dokter, ditangannya aku masih bisa merasakan detak nadi yang pelan-pelan habis, kosong, kaget. Aku merasa Tuhan tidak adil. Tuhan terlalu cepat mengambil seorang mama dalam hidupku. Aku masih membutuhkan seorang figur, seorang mama yang harus mengajarkanku banyak hal.”
Selama enam bulan Yohana terus menangis setiap mengingat sang mama. Kehilangan, sedih dan marah karena kepergian sang mama membuat Yohana tidak bisa konsentrasi pada pelajaran sekolahnya.
“Tuhan, aku tidak mau nyanyi! Aku tidak akan pernah menyentuh dunia tarik suara lagi. Tidak pernah mau menyenangkan hati Tuhan lagi! Aku tidak perduli lagi!” demikian protes Yohana kepada Tuhan.
Sekalipun ia berhasil lulus SMA namun Yohana gagal lolos ujian saringan masuk ke perguruan tinggi negeri, hal ini adalah ungkapan pemberontakannya. Namun ketika menyaksikan teman-temannya yang begitu ceria memasuki dunia perkuliahan, Yohana menyadari bahwa ia telah bertindak bodoh.
“Ketika saya merasa teman-teman sudah kuliah, mereka bilang kuliah itu enak kita bisa banyak kenalan. Disitulah saya sadar, aku sudah membuang-buang waktuku untuk hal-hal tidak berguna. Aku harus berjuang untuk diriku sendiri. Aku tidak mau jadi orang yang sia-sia. Akhirnya aku mengulang SPMB di tahun 2003. Aku merasa Tuhan tidak ada. Untuk apa aku harus mengadalkan Tuhan. Paling aku harus belajar lebih keras dari yang seharusnya. Pasti bisa berhasil.”
Dengan tekad kuat dan kerja keras Yohana berhasil masuk ke sebuah perguruan tinggi negeri. Di tahun yang sama, seorang teman mengikutkannya ke sebuah kontes menyanyi. Sejak itu, selain kuliah Yohana juga sibuk meniti karir dalam dunia tarik suara.
Yohanapun berhasil menempuh kuliah hanya dalam tiga setengah tahun. Ia masuk dalam dunia kerja dan menekuni bidang periklanan. Yohana jadi orang yang gila kerja, hidupnya hanya untuk kerja.. kerja dan kerja.
“Tuhan menjadi nomor kesekian, bahkan nomor ke seratus mungkin, karena aku bisa melakukan segala sesuatunya sendiri.”
Hingga tiba di tahun 2008. Saat itu Yohana sedang berada di kampong halamannya, Medan.
“Saat itu Jo sedang naik motor sama teman, ada anak kecil yang mengarah ke kita. Akhirnya kita jatuh, saya nahan seluruh bobot badan dengan kaki kiri. Ngilu karena memar, tapi saya tidak memperdulikannya.”
Hingga seminggu setelah kejadian, sesuatu yang tidak pernah dipikirkannya terjadi.
“Saya terbangun, dan tidak bisa berjalan sama sekali.”
Yohana pun menghubungi sang kakak, ia akhirnya dilarikan kerumah sakit. Disana Yohana diobservasi secara menyeluruh.
“Saat itu terlihat persambungan tulang kaki dan tulang badan bergeser dua kepalan.” Namun bukan hanya kelumpuhan yang dihadapinya, namun maut juga mengintainya.
“Terdeteksi bahwa benjolan di sebelah kanan (dekat tulang selangka) ini adalah cikal bakal kanker kelenjar limfa, jadi harus segera diangkat.”
Tidak pernah terbayang olehnya, penyakit sejenis yang merengut nyawa mamanya akan menjangkitinya juga. Terbayang jelas kematian akan segera menjemput, namun Yohana tidak ingin mati secepat itu. Depresi, sedih, marah dan putus asa yang dirasakannya.
“Aku ngga berani, aku ngga siap untuk menghadapi semua itu. Aku bilang sama abangku: Aku tidak mau dioperasi.”
Wanita yang sebelumnya menantang Tuhan dan berkata tidak membutuhkan Tuhan itu kini terduduk di kursi roda dan menunggu maut menjemputnya. Teman, sahabat, bahkan pacar meninggalkannya. Karir, dunia tarik suara dan semua yang ia banggakan kini lenyap sudah.
Sekalipun ia berusaha untuk tetap tegar, namun ia tetap tidak berdaya. Berbagai pengobatan dan dokter didatangi, namun tidak satupun yang membuahkan hasil. Hingga seorang kerabat datang dan menawarkan pertolongan.
“Kakaknya mama, dari Aceh seorang herbalist. Dia bisa merawatku 24 jam. Aku hanya bisa bilang: Tuhan, kalau ini jalan-Mu luruskan jalanku. Bukakan jalannya. Aku berdoa meminta kepada Tuhan untuk hal itu.”
Tahun 2009, Yohana berangkat menuju Aceh. Disana ia menjalani berbagai proses pengobatan. Dalam perjalanannya mencari kesembuhan, sebuah intervensi dari Tuhan terjadi.
“Waktu sedang istirahat, ada seorang pengamen yang datang. Aku mengintip dari jendela. Dia nyanyi di depan pintu, lagunya itu “Hodo Rajaku”, Kaulah Rajaku. Lagu itu menceritakan bahwa Tuhan adalah awal dan akhir bagi hidup seluruh manusia. Dan hanya kepada Dialah satu-satunya tempat kita berlindung. Setelah pengamen selesai bernyanyi, saya langsung menangis. Saya langsung minta ampun sama Tuhan bahwa saya telah terlalu jauh berjalan selama ini. Saya sudah terlalu jauh menyimpang. Saya berjanji sama Tuhan kalau aku sembuh nantinya, aku akan kembali bernyanyi. Aku bernazar aku akan menceritakan kasih Tuhan. Aku berserah mulai detik ini Tuhan yang mengatur alur hidupku.”
Hari itu, seorang anak yang terhilang telah kembali kepada Bapa. 
”Rasanya sangat senang, rasanya seperti pulang kembali,” ungkap Yohana.
Satu bulan Yohana berada di Aceh bersama tantenya. Disana ia menjalani berbagai pengobatan dan juga terapi, namun ada satu hal yang berbeda, Yohana setiap hari selalu berdoa agar mukjizat Tuhan terjadi dalam hidupnya.
“Dalam hati kecil aku berkata: Aku sembuh, aku pasti sembuh! Melalui proses pengobatan, aku menciptakan sebuah lagu yang menjadikanku kuat dari hari ke hari. Selain itu aku juga mulai berdoa puasa, setiap bangun pagi dan berdoa aku pasti selalu menyanyikan lagu itu sebagai persembahan.”
Seperti iman yang ia ungkapkan melalui syair lagunya, Tuhan tidak pernah meninggalkannya. Setelah melewati proses terapi, ia mengalami mukjizat kesembuhan.
“Prosesnya berlahan-lahan, jalan pelan-pelan setiap pagi. Dokter juga kaget pas tahu bisa jalan normal dan juga pembengkakan yang dekat leher mengempis. Tidak ada sama sekali sampai sekarang nih..” ungkap Yohana sambil memperlihatkan bekas kanker itu berada.
“Engkau adalah Allah Bapa yang menyembuhkanku. Engkau Tuhan yang tidak pernah meninggalkanku sendiri,” demikian pengakuan iman Yohana.
Sesuai dengan nazarnya, Yohana membuat sebuah album rohani yang ia persembahkan kepada Tuhan. Melalui albumnya ini, ia ingin menguatkan orang-orang yang mengalami tantangan dalam hidupnya dan juga memberikan semangat kepada anak-anak penderita kanker. Ia sadar betul saat ini, bahwa apapun yang ia lakukan bukan karena kuat dan gagahnya, semuanya itu hanya karena kasih karunia Tuhan saja. 

sumber kesaksian: Yohana Nainggolan

sumber:www.jawaban.com

Spesies Baru Lumba-Lumba



Beberapa peneliti di Australia mendapati koloni lumba-lumba yang hidup di sekitar Melbourne adalah spesies yang berbeda dari yang ada di dunia. 

Ikan lumba-lumba yang berkeliaran di Port Phillip Bay dan Gippsland Lakes, dengan jumlah sebanyak 150, mulanya diduga sebagai salah satu dari dua spesies lumba-lumba bottlenose yang dikenal. 

Namun, peneliti Monash University Kate Charlton-Robb PhD mendapati hewan itu berbeda dengan membandingkan tengkorak, DNA, dan ciri-ciri fisik dengan sampel yang diperoleh pada awal 1900-an. 

Peneliti tersebut telah memberi lumba-lumba itu nama Tursiops australis. Hewan tersebut lebih umum dikenal sebagai dolphin Burrunan, nama dari bahasa suku Aborigin yang berarti ikan laut besar dari jenis pesut. 

"Ini adalah temuan yang sangat menawan sebab cuma ada tiga spesies baru lumba-lumba sejak akhir 1800-an," kata Charlton-Robb mengenai penelitiannya. 

Penelitian Charlton-Robb disiarkan di jurnal PLoS One.



sumber:mediaindonesia.com

Ditemukan Di Armenia Potongan Pakaian Wanita Berusia 5900 Tahun


Potongan pakaian buatan 5.900 tahun lalu ditemukan di Armenia [google]


Tim arkeolog di Armenia, baru-baru ini mengumumkan mereka telah menemukan sepotong bagian dari pakaian wanita yang berwarna-warni. Diyakini pakaian ini dibuat sekitar 5.900 tahun yang lalu.   

Penemuan penting tersebut terjadi saat tim arkeolog melakukan penggalian di sebuah gua di Armenia selatan. 

Sebelumnya di tempat yang sama merka menemukan sepatu kulit yang disebut-sebut dibuat sekitar 6.100 hingga 5.500 tahun yang lalu.

 “Ini menjadi contoh bahwa pakaian di masa lalu sudah menggunakan pewarna dengan materi dari sayur-sayuran,” ungkap Pavel Avetisian, direktur Intitut Arkeologi dan Ethnologi Akademi Ilmu Pengetahuan Armenia. 

Potongan pakaian tersebut kemudian dibawa ke Universitas California untuk ditelusuri tahun pembuatannya. Saat ini pakaian tersebut tengah diperbaiki. 

“Setelah kami mampu menyatukan potongan-potongan pakaian ini, kita akan bisa melihat gambaran utuh apa yang dikenakan wanita pada abad ke-39 sebelum Masehi,” ungkap Avetisian. 

Arkeolog itu yakin, kompleks gua tempat ia melakukan penggalian, masih akan mendapatkan sesuatu yang lain. “Saya yakin akan ada temuan lagi yang akan mengejutkan kita,” ungkapnya.



sumber:suarapembaruan.com

Gambar Lucu, Menarik & Unik

















Penyakit Diabetes, Bunuh 1 Orang Per 7 Detik



Epidemi diabetes di seluruh dunia terus memburuk. Data terbaru menunjukkan, 1 orang di seluruh dunia meninggal tiap 7 detik akibat komplikasi penyakit ini. Biaya ‘diabetes’ yang harus dikeluarkan mencapai 465 miliar dollar  (Rp 3.952 triliun)/tahun.Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun diharapkan menyalakan ‘lampu merah’.
Meski lebih rendah dibandingkan kanker dan penyakit jantung, tingkat kematian akibat diabetes atau kencing manis tidak bisa dianggap remeh. Data terbaru menunjukkan, 1 orang di seluruh dunia meninggal tiap 7 detik akibat komplikasi penyakit ini.
Data tersebut diungkap oleh International Diabetes Federation (IDF), sebuah perkumpulan yang menghimpun perwakilan dari 160 negara di seluruh dunia. Perkumpulan ini baru saja menggelar pertemuan di Lisabon, Portugal untuk membahas kondisi terkini penyakit diabetes.
Selain tingkat kematian yang begitu tinggi, IDF juga mengungkap bahwa jumlah pengidap diabetes di seluruh dunia telah mencapai 366 juta jiwa dan korban meninggal jika dihitung dalam setahun rata-rata mencapai 4,6 juta. Seluruh data telah mencakup diabetes tipe 1 maupun 2.
Mengingat angkanya yang terus bertambah, IDF mendesak para pemimpin di seluruh dunia untuk memberi perhatian khusus pada penyakit ini. Dalam pertemuan puncak PBB terkait penyakit tidka menular yang akan berlangsung pekan depan, diharapkan diabetes bisa diangkat menjadi salah satu fokus pembicaraan.
Badan PBB sendiri baru dua kali melakukan pertemuan puncak terkait isu-isu kesehatan. Yang pertama adalah di tahun 2001 yang ditujukan untuk mengatasi krisis HIV/AIDS.
“Jarum jam terus berdetak. Kami berharap para pemimpin dunia dalam pertemuan pekan depan untuk tidak henti-hentinya membawa diabetes ke ‘jalur utama’,” ungkap Jean Claude Mbanya, presiden IDF seperti dikutip dari Foxnews, Rabu (14/8).
Diabetes tipe 1 merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan ketidakmampuan insulin dalam mengontrol kadar gula dalam darah. Penyakit ini biasanya dipicu oleh faktor bawaan, sehingga sulit dicegah meski tetap bisa dikendalikan dengan obat-obatan.
Sementara diabetes tipe 2 lebih dipicu oleh kegemukan dan gaya hidup tidak sehat, sehingga sebenarnya sangat mungkin dicegah. Mengurangi konsumsi gula, banyak berolahraga dan makan makanan dengan gizi seimbang adalah cara-cara terbaik untuk mencegah diabetes tipe 2.
Secara rata-rata angka kematian akibat penyakit diabetes  mencapai 4,6 juta per tahun dan biaya kesehatan yang harus dikeluarkan mencapai 465 miliar dollar  (Rp 3.952 triliun) setiap tahun.ins

5 Cara Hindari Diabetes

1. Menjaga berat badan ideal
 “Memiliki berat badan normal dengan sendirinya mengurangi risiko terkena diabetes sebesar 60 sampai 70 persen,” kata Jarad Reis, seorang peneliti dari Divisi Ilmu Kardiovaskular AS di National Heart, Lung, and Blood Institute

2. Tidak merokok 
Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 200.000 orang berusia 50-71 tahun yang tetap sehat, diketahui tidak ada yang pernah menjadi perokok.

3. Aktif secara fisik
Disarankan untuk berolahraga sedikitnya 5 kali dalam sepekan.

4. Makan secara benar
Anda harus menyantap makanan-makanan yang miskin lemak jenuh dan kaya serat.

5. Menghindari alkohol
 Bukan hanya diabetes melitus, risiko untuk terkena penyakit kronik lain juga akan berkurang jika Anda menghindari kebiasaan minum alkohol.


sumber:surabayapost.co.id

Gara2 Tranfusi Darah, 23 Anak India Terinfeksi HIV



Maksud hati ingin melakukan transfusi darah, 23 anak yang menderita penyakit genetik langka justru terinfeksi virus HIV. Insiden ini menggemparkan India.
Nasib malang dialami 23 anak yang sedang dirawat di sebuah rumah sakit pemerintah di Distrik Junagadh, Provinsi Gujarat. Mereka yang melakukan transfusi darah di antara Januari hingga Agustus tahun ini, justru terinfeksi virus HIV yang mematikan.
Anak-anak ini sebelumnya dirawat karena menderita penyakit thalassemia, sebuah penyakit genetik yang mengharuskan dilakukannya transfusi darah secara reguler.
Tetapi, tidak disangka, ternyata darah yang ditransfusikan kepada anak-anak tersebut mengandung virus HIV yang menyebabkan AIDS. Tim dokter pun langsung diturunkan untuk menyelidiki peristiwa ini. Demikian diberitakan Daily Mail, Selasa (13/9).
Menurut juru bicara pemerintah Provinsi Gujarat Jai Narayn Vyas, banyak dari anak-anak yang terinfeksi ini menerima transfusi dari lebih dari satu rumah sakit. Namun pihak orangtua dari anak-anak yang menjadi korban ini mengatakan, mereka menerima darah hanya dari rumah sakit pemerintah.
Sebagian besar dari korban diketahui berasal dari keluarga miskin. Mereka seluruhnya menderita penyakit thalassemia. Penyakit ini menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi jumlah protein globulin. Akibat gangguan ini, tubuh dikabarkan tidak mampu membentuk darah dan menyebabkan anemia sehingga membutuhkan transfusi darah terus menerus.

sumber:surabayapost.co.id

Komputer Dengan Kemampuan Super Untuk Meramal Masa Depan


Superkomputer buatan China yang diberi nama Tianhe-1A berlokasi di National Supercomputer Center, Tianjin.

Sebuah komputer dengan kemampuan super mampu meramal masa depan berdasarkan data yang diolah dari berita-berita dunia. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dengan memasukkan jutaan berita terkait kondisi nasional yang ricuh di Libya dan Mesir, sebuah superkomputer mampu meramal kejadian-kejadian besar yang akan terjadi di masa mendatang.
Kalev Leetaru, dari Institute for Computing in the Humanities, Arts and Social Science, University of Illinois, AS, menjelaskan bahwa berita yang dilibatkan dalam penelitian diambil dari berbagai sumber termasuk media yang dikelola pemerintah AS Open Source Centre dan BBC Monitoring. Keduanya memonitor berita dari media-media lokal di seluruh dunia.
Arsip berita online juga dianalisis seperti berita-berita di New York Times sejak tahun 1945. Secara keseluruhan, Leetaru mengumpulkan lebih dari 100 juta arsip berita. Berita-berita dianalisa dalam dua tipe informasi yaitu: mood, artikel yang mewakili berita baik atau buruk, dan lokasi, di mana sebuah kejadian terjadi dan lokasi orang-orang yang ada dalam berita.
Deteksi mood mencari kata-kata seperti "terrible", "horrific" atau "nice". Lokasi mengumpulkan keterangan tempat secara spesifik seperti misalnya "Kairo" dan mengubahnya dalam bentuk koordinat yang kemudian dipetakan pada sebuah peta. Analisis elemen-elemen berita kemudian digunakan untuk membuat sebuah jejaring yang menghubungkan 100 triliun relasi.
Superkomputer yang digunakan adalah SGI Altix, yang juga disebut Nautilus, yang ada di University of Tennessee. Komputer yang diotaki 1024 Intel Nehalem itu memiliki daya pemrosesan sebesar 8,2 teraflops (1 triliun operasi floating point per detik).
Berdasarkan data tertentu, Nautilus dapat menghasilkan grafik untuk sejumlah negara yang mengalami apa yang disebut "Arab Spring" - istilah yang dipakai media untuk menggambarkan arus demonstrasi yang marak terjadi di negara-negara Arab. Dalam masing-masing kasus, hasil yang diagregasi dari ribuan berita menunjukkan adanya sentimen mendalam baik dari dalam negeri maupun seperti yang diberitakan dari luar.
Untuk Mesir, nada pemberitaan media di bulan-bulan sebelum lengsernya Presiden Hosni Mubarak hanya pernah terdengar rendah dua kali selama 30 tahun kekuasaan. Berdasarkan grafik yang dihasilkan komputer, Leetaru menjelaskan bahwa saat ini sedang terjadi sesuatu yang tak terduga.
Hasil penelitian Leetaru dipublikasikan di jurnal First Monday. Leetaru berharap pihaknya dapat meningkatkan kemampuan analisis sistem, khususnya yang berhubungan dengan lokasi geografis.
"Interasi selanjutnya adalah pada tahapan kota dan sekitarnya dan meneliti kelompok-kelompok individual dan bagaimana mereka berinteraksi," kata Leetaru. 


sumber:National Geographic Indonesia

Selama 189 Tahun Mayat Pembunuh Ditemukan Tergantung Di Lemari


189 Tahun Tergantung di Lemari Kampus, Mayat Seorang Pembunuh Akhirnya Dikuburkan
Mary Halliwell dan tengkorak John Horwood




Mayat pembunuh yang dihukum mati pada 1821 itu akhirnya ditemukan tergantung di dalam lemari Universitas Bristol. Jasad tersebut akhirnya bisa dimakamkan dengan layak setelah tergantung selama 189 tahun.

John Horwood, nama pembunuh tersebut, dieksekusi pada 1821 setelah membunuh mantan pacarnya, Eliza Balsom, ketika ia berusia 18 tahun. Dia menimpuk Balsom dengan batu kerikil ketika Balsom sedang melintas di sebuah sungai di Bristol.


Serangan Horwood sebenarnya tidak menyebabkan luka serius. Tapi, Horwood meninggal dunia setelah menderita infeksi ketika dokter bedah mengebor sebuah lubang di kepalanya untuk mengurangi tekanan darah yang terus keluar. Horwood pun akhirnya dinyatakan bersalah atas kematian Balsom dan kemudian dihukum mati.

Dr Richard Smith, yang melakukan operasi pada Eliza Balsom, menolak izin untuk mengembalikan jasad John Horwood ke keluarganya. Jasad Horwood akhirnya digunakan untuk keperluan pembedahan di Rumah Sakit Kerajaan Bristol (Bristol Royal Informary). Setelah pembedahan di depan 80 orang, Dr Smith menyimpan kerangka Horwood dan menaruhnya di sebuah display sebelum kemudian diberikan ke Universitas Bristol.

Mary Halliwell (67 tahun) akhirnya menemukan John Horwood dan memenangkan hak hukum atas jasad Horwood. Pada Rabu (13/4) ini, Halliwell akhirnya bisa menguburkan John Horwood layaknya orang yang meninggal dunia. Tengkorang John Horwood digantung di luar penjara New Bristol selama sejam sebelum akhirnya dikuburkan.

Berdasarkan riset pohon keluarganya, John Horwood adalah saudara laki-laki dari kakek buyut Halliwell. 



sumber:www.lintasberita.com

Kreatif, Gadis Cantik Pembuat Boneka Hidup




Marina Bychkova adalah pembuat boneka yang lahir di Siberia Selatan-Barat, Rusia pada tahun 1982. Dia mengatakan: "Membuat boneka telah menjadi aspek yang paling konstan dalam hidup saya sejak saya berusia enam tahun" .. "Saya percaya bahwa saya dilahirkan untuk melakukan ini" ... dan ... "Saya tidak menemukan lebih membosankan dan dipikirkan daripada gadis lain pecinta boneka dengan ikal pirang dan gaun besar memegang boneka beruang "...


Marina Bychkova selalu kecewa pada ketidakpedulian produsen boneka pada mainan yang dibuat pada masa kecilnya. Dia ingin boneka menjadi anggun, misterius, lembut dan lucu. Dan kekecewaan yang menginspirasi dia untuk membuat boneka sendiri. Masing-masing dari mereka memiliki karakter tersendiri dan tampaknya memiliki seluruh cerita untuk diberitahukan pada kita.


Menurut biografi di website-nya, The Doll Enchanted , membuat boneka telah menjadi aspek yang paling konstan dari Marina Bychkova kehidupan Marina. Dan puncak dari tahun-tahun pengalaman adalah serangkaian yang indah boneka yang diartikulasikan halus dibuat cor dan di porselen. Menurut Bychkova, Boneka memiliki kesedihan jauh, yang mengingat dongeng-dongeng masa kecil, yang gelap, dan jeli seksualitas. Ini jelas bukan mainan anak-anak, tapi karya seni yang menakjubkan. . Kami berbicara kepada Marina untuk mengetahui lebih lanjut.









Bio Data Marina Bychkova: 
Saya lahir dan tinggal di Siberia, Rusia sampai aku berusia empat belas tahun. Pada tahun 1997 keluarga saya berimigrasi ke Vancouver, Kanada di mana saya hidup disana sejak saat itu. Kenangan saya kecintaan adalah dari bukit-bukit yang indah dan hutan desa Siberia di mana saya menghabiskan masa kecil saya, karena kami tinggal di pinggiran kota dan memiliki sebuah pondok kecil di daerah yang menghadap sebuah lembah sungai besar. Pemandangannya saja sudah cukup memberi inspirasi untuk menciptakan hal yang indah dan menentukan acara yang tepat atau waktu yang memicu minat saya pada boneka. Hal ini selalu ada sejauh aku bisa mengingat, seperti apakah itu bawaan.

www.kaskus.us

Untuk Mencegah Sakit Tenggorokan, Jauhi Air Es



INFEKSI saluran pernapasan atas menjadi keluhan penyakit yang khas di musim kemarau. Salah satu pemicunya adalah karena minum air es.
Udara yang panas selama musim kemarau akan membuat kita mudah berkeringat hingga kebutuhan akan minum pun meningkat. Sayangnya, air es menjadi sasaran banyak orang ketika dahaga menyerang. Justru ini yang akan merangsang terjadinya iritasi saluran pernapasan atas dan berlanjut menjadi infeksi saluran pernapasan atas.
"Udara yang panas membuat kita cenderung untuk mengonsumsi air dingin atau air es. Kondisi ini akan merangsang iritasi yang terjadi pada saluran pernapasan atas dan menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernapasan," papar Dr dr Ari F Syam SpPD-kGEH, MMB, FINASIM, FACP dari bidang Ilmu Biomedik Universitas Indonesia dalam rilisnya.
Sakit tenggorokan merupakan gejala awal infeksi saluran pernapasan atas. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar terhindar dari infeksi saluran napas atas.
"Menghindari terpapar dengan udara langsung karena musim kemarau cenderung menjadikan lingkungan tidak sehat dengan debu dan asap, mempertahankan kebiasaaan banyak minum dan tentu bukan air es sehingga saluran pernapasan atas tidak kering dan tidak teriritasi," imbuhnya.

sumber:id.msn.com