Mungkin kisah yang terjadi di kota Amman,
Jordania, tergolong langka, unik sekaligus mengundang geli. Seorang pria
Jordania yang bernama Bakr Melhem merasa kesepian karena hidup terpisah dengan
istrinya yang berada di luar kota. Pria ini iseng-iseng “berselingkuh” dengan
wanita lain dalam dunia maya melalui chatroom (ruang ngobrol) di internet.
Setelah tiga bulan saling chatting, mereka benar-benar merasa cocok dan saling
jatuh cinta. Bahkan sepasang kekasih di dunia maya ini berniat menikah. Mereka
lantas membuat janji untuk bertemu di sebuah tempat. Namun saat mereka berdua
bertemu, mereka terkejut dan terkesima. Bukannya apa-apa, tapi ternyata “wanita
selingkuhan” di internet ini adalah istrinya sendiri. Kontan saja mereka berdua
saling menuduh bahwa ia pasangan yang tidak setia. Rencana perkawinanpun batal
dan sebaliknya mereka berdua sepakat untuk cerai karena satu sama lain tidak
setia!
Kesetiaan
memang menjadi barang langka bagi peradaban dunia modern ini. Begitu mudahnya
seorang suami berselingkuh dengan wanita lain, sementara itu si istri juga
tidak mau kalah dan segera mencari pria idaman lain (PIL). Ujung-ujungnya pun
sudah bisa ditebak, mereka memutuskan untuk cerai. Yang menyedihkan, hal yang
seperti ini tidak hanya terjadi di kalangan orang yang tidak kenal Tuhan,
sebaliknya banyak orang Kristen juga bercerai karena tidak ada lagi kesetiaan.
Semua
ketidaksetiaan ini biasanya dipicu oleh pendapat umum yang berkata bahwa rumput
tetangga memang selalu terlihat lebih hijau dibandingkan dengan rumput di
halaman kita sendiri. Terjebak dengan pandangan yang seperti ini membuat satu
sama lain mengorbankan kesetiaan demi mendapatkan sesuatu yang lebih “hijau”,
padahal kenyataannya tidak seperti itu.
Perbedaan
pendapat memang kerap kali terjadi dan kekurangan-kekurangan pasangan kita
memang akan semakin terlihat, tetapi itu bukan berarti melegalkan
ketidaksetiaan kita. Justru di saat kita melihat ada kekurangan dan kelemahan
di sana sini, tugas kitalah untuk menutup dan menjadi pelengkap baginya.
Andaikata setiap orang punya pandangan seperti ini, tentu ketidaksetiaan dan
perselingkuhan bisa ditekan sampai titik nol!
Tidak
ada yang melegalkan ketidaksetiaan, termasuk kekurangan dan kelemahan pasangan
kita. ***
0 comments:
Post a Comment