Paling Sedikit 13 Balita Mati Karena Kelaparan Tiap Hari



Kelaparan meluas di tiga wilayah baru Somalia, termasuk di ibu kota Mogadishu dan kamp pengungsi terbesar di dunia yang menampung ratusan ribu orang.
Kantor berita AFP, mengutip keterangan resmi PBB, Kamis (4/8/2011), melaporkan, angka kematian anak balita kini mencapai 13 orang per hari di tengah musim kering yang semakin parah.
"Kelaparan kini semakin parah. Ada tiga wilayah baru yang dilanda kelaparan, yakni kamp pengungsi Afgoye, kamp pengungsi Mogadishu, dan seluruh ibu kota Mogadishu, serta Distrik Balaad-Adale dan Shabelle Tengah," ujar Kepala Keamanan Pangan dan Nutrisi PBB untuk Somalia Grainne Moloney.
Bulan lalu, PBB mengumumkan terjadi kelaparan di wilayah Bakool Selatan dan Shabelle Bawah di bagian selatan negeri di Tanduk Afrika itu. Saat ini dilaporkan ada sekurangnya 409.000 orang Somalia tinggal di kamp pengungsi Afgoye.
Moloney mengatakan, Afgoye adalah kamp pengungsi terbesar di dunia. Sementara di ibu kota Mogadishu terdapat 100.000 pengungsi yang melarikan diri dari perang saudara berkepanjangan. Setiap hari datang minimal 1.000 pengungsi baru ke Mogadishu.
"Meski banyak perhatian dalam beberapa minggu terakhir, bantuan pangan yang dikirimkan belum memadai. Banyak hambatan dalam upaya mengirimkan bantuan serta upaya mobilisasi dana," demikian keterangan resmi PBB.
Kelaparan diperkirakan melanda seluruh wilayah selatan Somalia dalam empat hingga enam minggu mendatang. Hujan deras, beberapa waktu terakhir, yang melanda kawasan Mogadishu menambah kesengsaraan pengungsi yang tinggal di hunian darurat. PBB menilai kondisi saat ini mirip dengan krisis kelaparan terburuk tahun 1991-1992.
Situasi kelaparan terjadi saat sekurangnya 20 persen rumah tangga mengalami kesulitan pangan dan kekurangan gizi akut melanda 30 persen penduduk dan, karena itu, terjadi dua kematian tiap hari.


sumber:AP, Kompas.com

0 comments:

Post a Comment