Banyak cerita tentang kesetiaan
anjing pada pemiliknya. Kisah yang terjadi di Asghabat, ibu kota Turkmenistan,
ini tentang rasa sayang seorang lelaki yang anjingnya terancam ditembak
gara-gara mereka berjalan di area steril presiden.
Warga itu berjalan-jalan dengan
anjingnya, dan tiba-tiba dikepung polisi, diminta tiarap di tanah, lalu
digelandang ke kantor polisi, seperti dilansir Huffington
Post, Kamis (1/12/2011).
Menurut polisi, saat itu konvoi
kendaraan Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov sedang melintas di jalan raya tak
jauh dari jalan yang dilalui anjing dan pemiliknya itu. Itu artinya jalan-jalan
di sekitarnya harus bebas kendaraan dan manusia.
Rupanya si pemilik anjing tak
menyadari bahwa dia memasuki area terlarang. Polisi mengatakan, atas perintah
dari "orang atas", dia diberi dua pilihan. Anjingnya ditembak atau
dia masuk penjara.
Warga yang malang itu memilih
dijebloskan ke penjara selama dua minggu agar nyawa anjingnya aman. Menurut New
Zealand Herald, dia kemudian menelepon kerabatnya agar menjemput anjing
kesayangannya itu.
Kejadian itu diwartakan oleh
sebuah laman berita independen yang dikelola oleh Turkmen Emigres. Sulit untuk
memverifikasi kebenarannya karena tidak adanya pers bebas di negara itu.
Namun, kejadian tersebut sesuai
dengan kawat diplomatik Amerika Serikat yang dirilis Wikileaks tahun lalu. Di
situ disebutkan peristiwa ketika seekor kucing tiba-tiba melintas di depan konvoi
kepresidenan. Presiden Berdymukhamedov marah besar sampai-sampai memecat
seorang pejabat tinggi militer.
Media Turkmenistan pernah
memberitakan, Presiden memerintahkan operasi pembasmian anjing dan kucing liar
dari ibu kota.
Berdymukhamedov menduduki kursi
kepresidenan untuk menggantikan Saparmurat Niyazov yang meninggal pada 2006.
sumber:nzherald.nz
0 comments:
Post a Comment