Diblokade Israel, Pelajar Asal Gaza Tetap Bisa Buat Mobil Balap



Yerusalem - Meski diblokade selama 5 tahun oleh Israel, tim pelajar asal Gaza, Palestina, berhasil membangun sebuah mobil balap untuk berlaga di ajang Formula Student 2011.

Balapan ini merupakan ajang balap khusus pelajar terbesar di dunia yang akan dilangsungkan di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Ya, meski Gaza masih merupakan daerah konflik, para pelajar ini ternyata tidak mau menyerah pada keadaan.

Para siswa asal Khan Younis Training Centre (KYTC) yang dikelola oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) berhasil membuat sebuah mobil balap. Meski untuk menciptakan mobil balap tersebut mereka harus menggunakan banyak barang bekas seperti pipa air untuk sasis mobil atau mesin yang dicomot dari sebuah motor tua.

"Kami menantang semua tekanan di sini, dan blokade," kata Osama Al Othmani yang merupakan pemimpin tim dari KYTC seperti detikOto kutip dari Telegraph, Kamis (23/6/2011).

"Kami ingin membuktikan kepada dunia bahkan jika kami tinggal di antah berantah, kami masih bisa menciptakan sesuatu. Hal terakhir yang akan kita lakukan adalah untuk memberikan label, 'Made in Gaza'," tambah pelajar berusia 19 tahun ini.

Tim dari Gaza ini pun terbilang merupakan salah satu tim terkompak yang akan hadir di Silverstone. Padahal mereka hanya memiliki 11 anggota, sangat sedikit bisa dibanding tim lain yang memiliki 50-an anggota tim.

Formula Student 2011 akan dihelat pada 14-17 Juli 2011 mendatang dan menantang 125 tim perguruan tinggi dari seluruh dunia untuk merancang dan membangun sebuah mobil balap single seat hanya dalam waktu 1 tahun. Tim-tim tersebut datang dari berbagai negara mulai dari Nigeria, Thailand, Rusia, Australia dan India.

Untuk urusan teknik, mobil-mobil itu dinilai berdasarkan kecepatan dan daya tahan. Setiap mobil harus bisa berakselerasi dari diam sampai 100 km perjam di bawah 3 detik dengan hanya mengandalkan mesin berukuran 610 cc.

Sementara kategori Class 1A memberi penghargaan pada mobil-mobil ramah lingkungan yang memiliki efisiensi bahan bakar tinggi.

Di sisi lain, tim-tim ini juga harus merancang desain, mengkalkulasi biaya dan potensi bisnis serta mempresentasikannya.

"Benar-benar inspiratif ketika melihat sebuah tim bekerja keras dengan tantangan seperti ini," ungkap direktur teknik di Institution of Mechanical Engineers Dr Colin Brown.

"Formula Mahasiswa merupakan tantangan besar untuk diri, tapi bisa bekerja sama dengan komponen hampir seluruh komponen daur ulang ini di salah satu daerah yang paling kekurangan di dunia adalah luar biasa. Siswa-siswa ini melambangkan semangat dan cipta orang-orang yang mengambil bagian dalam Formula Student," ungkapnya kagum pada tim asal Gaza tadi.


sumber:detikoto

0 comments:

Post a Comment