1. Karena mengabarkan Injil merupakan bagian dari amanat Kristus
yang agung kepada murid-murid-Nya. Amanat agung ini tercantum di dalam (Matius 28:18-20) (Yohanes 20:21-23; Kisah 1:8). Ayat-ayat tersebut mengataka bahwa sebelum Tuhan Yesus naik kesurga, Ia memerintahkan murid-murid-Nya untuk menjadi saksi-saksi-Nya dan mengabarkan Injil ke seluruh bumi. Tuhan berjanji akan menyertai mereka serta memberikan kuasa Roh Kudus.
2. Karena Injil adalah kuasa Allah untuk menyelamatkan manusia
(Rom 1:16). Intisari Injil adalah kematian dan kebangkitan Kristus (1Kor 15:3-4). Allah berjanji bahwa kalau kita mengakui dengan mulut, bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kita akan diselamatkan (Rom 19:9). Ternyata banyak orang berdosa yang melakukan kriminalitas yang keji. Setelah mereka menerima Injil, kehidupan mereka telah berubah secara total. Mereka menjadi warga masyarakat yang baik dan berguna. Hal ini membuktikan kuasa Injil untuk menyelamatkan dan mengubah orang berdosa.
3. Karena Injil Kristus adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan
umat manusia (Yoh 14:6; Kis 4:12). Seandainya keselamatan dapat ditempuh dengan pelbagai macam cara yang berbeda, maka pekabaran Injil itu bukan hal yang harus kita lakukan. Tetapi kalau Kristus adalah satu-satunya jalan Keselamatan, hanya Kristus yang dapat memberi hidup yang kekal, maka pekabaran Injil itu harus kita laksanakan.
4. Karena yang mengabarkan Injil itu sedikit (Mat 9:37-38). Jumlah populasi manusia terus bertambah dengan cepat, tetapi angka pertumbuhan gereja sangat kecil sekali. Menurut statistik yangpaling baru, populasi dunia pada dewasa ini sudah mencapai 5,7 milliar, dan setiap minggu penduduk dunia akan bertambah 1,8 juta. Diperkirakan pada pertengahan abad yang akan datang, populasi dunia akan menjadi 125 billiun. Ada suatu stastitik mengatakan bahwa orang Kristen yang mengabarkan Injil hanya 10%. Artinya ada 90% orang Kristen yang hanya berpangku tangan, tidak pernah berusaha mengabarkan Injil.
Oleh karena sebab-sebab yang telah kita sebutkan, gereja harus memobilisasi setiap anggotanya untuk berbeban dan terjun ke dalam pekabaran Injil.
Bagaimana kita mengabarkan Injil?
1. Teladan jemaat di Filadelfia (Wahy 3:7-9)
Walaupun gereja ini kecil dan kekuatan mereka "tidak seberapa" (Wahy 3:8), tetapi mereka "menurut firman Tuhan" bersedia mempergunakan apa yang mereka miliki untuk mengabarkan Injil, sehingga Tuhan berkata: "Lihatlah, Aku telah membuka bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun."
Dengan demikian kita mengetahui, pekabaran Injil tidak tergantung atas kemampuan kita. Kalau Tuhan tidak membuka jalan, gereja yang bersar pun tidak dapat mengabarkan Injil. Sebaliknya, kalau Tuhan berkenan membuka jalan, gereja yang tidak mampu pun sanggup berfungsi dalam pekabaran Injil. Kita harus berdoa agar Tuhan membuka pintu pekabaran Injil, sehingga kita dapat menunaikan amanat yang agung.
2. Teladan Andreas
Dalam Injil Yohanes, Andreas pernah tiga kali membawa orang untuk datang ke hadapan Tuhan. Andreas merupakan "jembatan" yang menghubungkan orang-orang tersebut dengan Tuhan:
Andreas telah membawa saudaranya, yaitu Simon Petrus kepada Tuhan (Yoh 1:35-42).
Andreas telah membawa seorang anak ke hadapan Tuhan untuk mempersembahkan roti dan ikan (Yoh 6:8-9).
Andreas telah membawa beberapa orang Gerika untuk menemui Tuhan Yesus (Yoh 12:21-22). Kiranya kita mengambil teladan Andreas untuk membawa sanak saudara, keluarga dan teman-teman kepada Tuhan Yesus. Dalam hal ini, kita harus selalu memperhatikan kebutuhan orang lain dan selalu bersedia.***
0 comments:
Post a Comment