Kehilangan Yang Menyelamatkan



Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pengkhotbah 3:11)

Suatu saat seorang raja dari sebuah kerajaan yang sangat makmur, mengalami kecelakaan yang mengakibatkan jari kelingkingnya terputus. Merasa malu dengan kondisi yang tidak lengkap lagi, sang raja bertanya kepada penasehatnya," bagaimana menurut pendapatmu keadaanku yang tidak lengkap lagi ini?" Penasehat menjawab, "tidak masalah, baginda. Bersyukurlah bahwa hanya kelingking baginda yang hilang." Mendengar jawaban ini, sang Raja menjadi marah dan memenjarakan sang penasehat serta mengangkat seorang penasehat baru.

Suatu saat ketika sedang berburu, sang raja dan penasehatnya yang baru tersesat dihutan dan ditangkap sekgerombolan suku liar dihuta itu. Mereka segera diikat untuk dikorbankan kepada dewa suku itu. Kuali raksasa diisi air dan sudah dipanaskan. Kedua tawanan dibawa siap untuk disembelih dan dimasak. Tiba-tida sang dukun berteriak, bahwa sang Raja tidak boleh ikut disembelih karena cacat kelingkingnya. Korban untuk dewa mereka haruslah tidak boleh cacat. Akibatnya, penasehat yang baru dibunuh sedang sang raja dibuang kehutan. Tiga hari kemudian, sang raja bertemu dengan pasukan pencari yang berkeliling mencarinya.

Setelah sampai dikerajaannya, yang pertama dia lakukan adalah mengeluarkan sang penasehat lama dari penjarah dan memerintahkan untuk menghadapkannya. Raja membenarkan pendapat sang penasehat untuk mensyukuri apapun yang terjadi dalam hidupnya. Raja menerangkan semua peristiwa di hutan itu. Mendengarkan penjelasan sang Raja, sang penasehat langsung bersujud di hadapan Raja dan berkata, "Saya juga berterima kasih karena baginda telah memenjarakan saya. Kalau saya tidak dipenjara saat ini, tentu saya yang dimasak oleh suku liar itu".

Pada saat kita kehilangan sesuatu, wajar kalau reaksi pertama kita adalah merasa sedih. Namun kesedihan ini tidak perlu berlarut-larut karena kita percaya bahwa apapun yang terjadi didalam hidup kita, pasti ada rencana Tuhan yang baik untuk kita. Jadi, yang harusnya kita lakukan adalah mengucapkan syukur untuk apapun yang terjadi di dalam hidup kita.

Untuk membuat hidup kita berbuah seringkali kita harus berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Tetapi, kondisi yang tidak baik menurut kita seringkali diperlukan untuk menyelamatkan keadaan kita. Tetaplah belajar untuk menerima proses Tuhan di dalam hidup kita dengan penuh rasa syukur.

0 comments:

Post a Comment