Ketika Hati Benar, Kakipun Tangkas



“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”~ (Kejadian 50:20)

Thomas Jesserson pernah berkata: “Ketika hati benar, kakipun tangkas.” Salah satu penyebab mengapa kita lambat dalam menerapkan kebenaran Firman Tuhan dalam hidup kita adalah sikap hati kita yang tidak benar. Jika hati kita sudah diluruskan, maka kita akan menjadi hamba Tuhan yang cekatan.

Ada berbagai sikap hati yang tidak benar, contohnya : jika Anda tidak mengembalikan uang yang Anda pinjam dari seseorang maka sikap hati Anda tidak benar. Saat Anda iri hati terhadap seseorang, sikap hati Anda sudah tidak lurus. Saat Anda berusaha mengambil keuntungan dari orang lain, sikap hati Anda tidak benar. Setiap harinya, ada banyak hal yang dapat membengkokkan sikap hati kita.

Anda memerlukan campur tangan Tuhan untuk meluruskan sikap hati Anda. Ketika sikap hati Anda salah, maka Anda memandang kehidupan secara manusiawi. Namun ketika sikap hati Anda benar, maka Anda memandang kehidupan dengan cara pandang Allah.

Contoh Alkitab dari seorang yang memiliki sikap hati yang benar adalah teladan kehidupan Yusuf. Sekalipun di jual oleh saudara-saudaranya, Yusuf tetap mengampuni mereka. Sekalipun di fitnah dan harus mendekam belasan tahun di penjara, Yusuf tidak mendendam kepada Potifar dan istrinya. Dia menunjukkan sikap agungnya, karena ia melihat apa yang terjadi dalam hidupnya dari sudut pandang Allah.

Bagaimana agar kita bisa memiliki sikap hati yang benar ini? Tiga hal berikut harus menjadi gaya hidup Anda:

1. Ketika Anda mampu dengan iman, melihat rencana Allah dalam hidup Anda, maka sikap hati Anda menjadi benar.

Yusuf dapat melihat rencana Allah dengan jelas. Mungkin saat ia di dalam sumur, di penjara dan dilupakan, ia merenungkan setiap hari mimpi yang Tuhan berikan. Ia tahu bahwa pada waktunya Tuhan, ia akan menjadi seorang pemimpin dimana ia dapat menjadi berkat bagi keluarganya.

Sebelum Anda mendapatkan visi yang dari Allah itu, maka sikap hati Anda tidak dapat tertuju kepada Tuhan. Jika hidup Anda terfokus kepada rencana Allah, maka Anda akan membuka hidup Anda sepenuhnya untuk di kuasai dan di arahkan oleh Tuhan. Dengan cara demikian sikap hati Anda akan benar.

2. Ketika Anda mampu dengan iman merasakan tangan Allah bekerja dalam hidup Anda, maka sikap hati Anda akan benar.

Disetiap waktu hidup Anda akan menyadari bahwa Tuhan memegang kendali atas hidup Anda, bukankah Anda akan terus menaikkan syukur atas hal itu? Ya, menyadari akan keberadaan Allah yang selalu bersama Anda akan memberikan hati yang penuh ucapan syukur. Sikap inilah yang akan menjaga hati Anda.

3. Menerima dengan iman keadaan dan kondisi Anda saat ini sebagai sesuatu yang baik yang telah Tuhan berikan bagi Anda.

Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, “tetapi Allah mereka-rekakannya untuk kebaikan.” Yusuf menyadari betul bahwa apa yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah atas kehidupannya, bahkan sesuatu yang kelihatannya sangat buruk. Milikilah sikap ini, syukurilah kondisi Anda hari ini apapun yang terjadi.

Tidak masalah kondisi kehidupan Anda saat ini, membosankan atau indah, tidak perlu menunggu hingga kondisi Anda sempurna untuk memiliki sikap hati yang benar. Jadilah seperti Yusuf, baik di dalam sumur ataupun di bangku perdana menteri, sikap hatinya tetap benar.

0 comments:

Post a Comment