Menjadi Bahagia Dengan Mengalah



Ketika manusia menghadapi sesuatu, ada tiga hal yang secara naluriah muncul, yaitu: menyerang, bertahan, atau menghindar (mengalah). 

Pilihan mana yang akan dilakukan, pastilah sangat bergantung pada penilaian dan keyakinan diri terhadap objek yang dihadapinya. Ketika kita merasa kuat dan mampu, kita akan menyerang. Ketika kita menganggap lawan kita lebih kuat, kita akan bertahan. Bahkan ketika kita sudah merasa diri kalah, kita akan memilih menghindar.

BERANI MENGALAH

Yang pasti, pilihan untuk mengalah acapkali menjadi pilihan terakhir. Karena pada kenyataannya mengalah sering dianggap sebagai kekalahan. Mengalah juga acapkali dianggap sebagai kelemahan. Sehingga orang yang mengalah dianggap sebagai orang yang lemah.

Jika hal itu dibiarkan, dunia akan diwarnai oleh hukum balas membalas. Dunia kita akan dipenuhi oleh pribadi-pribadi yang saling menyakiti dan melukai. Kita hanya berpikir soal peluang dan kesempatan untuk membuat orang lain tampak kalah dan kita kelihatan menang.

Keberanian untuk mengalah adalah pilihan yang kita sadari untuk mendapatkan kebahagian hidup. Keberanian untuk mangalah adalah kekuatan yang harus kita kembangkan dalam hidup kita bersama orang lain.

* Keberanian mengalah adalah kekuatan yang memampukan kita menunduk, tersenyum dan berpaling sementara yang lain memancing kita untuk menatap dengan permusuhan.

* Keberanian mengalah adalah kekuatan yang memampukan kita tersenyum dan mengulurkan tangan sekalipun orang lain memancing kita untuk menggertakan gigi dan mengepalkan tangan.

* Keberanian mengalah adalah kekuatan yang memampukan kita mengulurkan tangan dan merangkul dengan penuh kasih, sementara orang lain siap untuk memukul dan menyakiti.

* Keberanian mengalah adalah kekuatan yang memampukan kita menegur dan menyapa dengan ramah dan hangat sekalipun orang lain mengumpat dan memaki.

Setiap kita yang mengambil pilihan itu dapat dipastikan akan mengalami kebahagiaan lebih daripada orang yang menghindarinya. Hanya dengan mengalah, kita tidak dibebani oleh pikiran untuk menguasai orang lain. Dengan mengalah, kita tidak membiarkan diri kita terus menerus tertekan dan tidak nyaman karena perasaan kita sendiri. Dengan mengalah, kita tidak akan dihantui oleh kecemasan yang tidak perlu. Keberanian untuk mangalah membuat jalan yang kita lalui tampak lebar dan lengang.

Seandainya kita ingin memasuki lift dan semua orang berlomba masuk lebih dulu, pintu lift yang lebar itu akan terasa sesak. Sebaliknya, jika kita bersedia menunggu dan mempersilahkan orang lain lebih dulu masuk, kita akan masuk dengan lebih nyaman tanpa harus berdesakan.

Dengan demikian, pilihan untuk mengalah akan membuat diri menjadi lebih nyaman. Selamat mencoba dan dapatkan kebahagiaan. ***


Lis Esther

1 comment:

  1. Terimakasih inspirasinya, saya akan mencobanya

    ReplyDelete