Beberapa koloni semut bisa hidup hanya karena jasa budak-budak. Kegiatan-kegiatan harian yang berlangsung jauh di ruangan sarang, seperti membersihkan kotoran, membangun rumah, memelihara semut muda, dan mengumpulkan makanan, semua ini dikerjakan oleh semut-semut pekerja yang mempunyai status budak.
Kawanan penyerbu yang terdiri dari semut pekerja, menjelajahi suatu tempat untuk mencari keluarga-keluarga semut lainnya. Mereka nekad menerobos jalan melewati semut-semut penjaga, menghambur ke dalam ruangan larva, dan membawa pergi larva-larva itu dengan mandibulanya, sambil menerjang penjaga tadi saat mereka meninggalkan sarang.
Kemudian larva-larva itu diletakan di dalam ruangan larva yang khusus. Selang beberapa waktu, mereka menjadi kepompong lalu b erubah menjadi semut pekerja yang dewasa. Semut-semut ini menghabiskan sisa hidupnya dengan melakukan pekerjaan berat untuk para penawannya.
Ada beberapa jenis semut yang tidak mempunyai semut pekerja sama sekali, dan tergantung sepenuhnya pada pekerja keras budak. Semut ratu dari suatu jenis semut pembuat budak yang dijumpai di seluruh permukaan Eropa, mempunyai suatu cara yang menarik dan berani dalam memulai membangun koloninya. Ia memasuki sarang semut yang agak penakut dan kemudian mencuri kepompong-kepompong. Dengan hati-hati ia menjagai kepompong-kepompong ini sampai mereka menjadi pekerja-pekerja yang dapat memelihara keturunannya. Di kemudian hari semut-semut yang dibesarkan oleh budak-budak ini akan menyerbu sarang-sarang semut penakut lainnya dan membawa budak lebih banyak lagi. Ada kelompok yang mati bila tidak ada budak-budak ini, karena semut yang berkuasa tidak mengetahui cara mengumpulkan makanan atau memelihara anak-anaknya yang masih kecil.
(Sumber: kisah semut terbitan BPK)
0 comments:
Post a Comment