Yevgeny Golden adalah seorang pengarang kenamaan Moskow. Disetiap waktu luangnya ia selalu menyibukkan diri untuk menganalisa tulisan tangan seseorang. Baginya tulisan tangan adalah penunjuk watak seseorang dan Golden suka menganggap dirinya ahli dalam seni ini.
Pada suatu hari, seseorang nenek mengantar kepadanya buku catatan pekerjaan rumah seorang anak kecil, dan meminta Golden memberikan pendapatnya tentang bakat anak itu. Golden secara teliti mempelajari tulisan kacau balau itu.
"Engkau ibu anak itu ?" tanyanya. Nenek tersebut menjawab "Bukan". "Mungkin anda mempunyai hubungan keluarga dengan dia ?" tanyanya kembali. Jawab wanita ini : "Tidak sama sekali."
"Saya akan mengatakan kepadamu secara terus terang pendapat saya: Anak ini cenderung ceroboh dan mungkin bodoh. Saya kuatir ia tidak akan berprestasi." "Tetapi tuan," kata nenek itu sambil tertawa, "catatan iti adalah milik tuan sendiri ketika duduk di Sekolah Dasar dulu"
Jujur dalam hati, tanpa disadari terkadang kita juga sering berbuat hal yang sama; mengkritik orang lain sedemikian rupa, seperti kita adalah orang yang paling hebat, paling benar, tidak berdosa, dan menganggap orang lain tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan diri kita.
Golden senang menilai orang lain, namun ketika didapati bahwa yang dia nilai "buruk" adalah dirinya sendiri, tentu hal itu membuat dirinya "malu". Ya, pasti, karena pada dasarnya setiap orang juga tidak mau jika dihakimi.
Oleh karena itu jangan pernah menghakimi bila kita tidak ingin dihakimi.
Jadi, apapun yang dilakukan orang lain dan seburuk apapun perbuatannya, bukan hak kita untuk menghakiminya. Lebih baik banyak-banyaklah bercermin agar kita tahu dimana letak kekurangan kita.
"Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kapadamu" (Matius 7:2)
(Terang Pelangi Yesus)
0 comments:
Post a Comment