- Mia Hamm -
Anda tentu kecewa saat tiba-tiba Anda gagal dalam sesuatu hal, entah dalam hubungan asmara atau pekerjaan. Dan tentu saja hal tersebut menimbulkan sebuah trauma dalam diri. Anda kemudian menyesali kegagalan yang Anda alami. Terus menerus bertanya di dalam hati mengapa hal itu sampai terjadi.
Menyesal. Boleh dan harus, tetapi bukan berarti membuat Anda harus larut dalam kesedihan. Kegagalan itu ada untuk membuat Anda lebih kuat. Bangkit, dan mencoba lagi sampai Anda bisa.
Jika Anda amati, saat para pemain bola berlatih. Tentu mereka tak serta merta mahir dalam mencetak gol-gol indah. Pada awalnya mereka akan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Kemudian mereka belajar mengendalikan dan menggiring bola. Mereka juga belajar menembak bola ke dalam gawang. Dan di sinilah bagian yang sulit, karena tak setiap tendangan bisa tepat masuk ke gawang.
Selalu ada saja rintangan yang menghalangi Anda mencetak sebuah gol. Entah itu arah angin, pemain lain atau memang kurang cermat saja. Aneka gangguan tersebut juga muncul di dalam kehidupan Anda. Saat Anda berlatih, jatuh bangun dalam kegagalan, maka rintangan tersebut akan membuat Anda belajar lebih baik lagi di usaha ke depannya.
Memang sih melihat hal tersebut rasanya sederhana sekali menjalani hidup, tetapi bukankah hidup memang sederhana. Hanya kita saja yang kerap memilih jalan yang rumit.
Ingat, pemain profesional sekalipun selalu membutuhkan latihan berulang-ulang, mengalami kegagalan berkali-kali, namun di situlah mereka tumbuh menjadi pemain bola profesional yang tangguh. Yang mampu mencetak gol-gol indah dan membobol gawang lawan.
Sikap Anda sangat menentukan keberhasilan tendangan bola Anda. Jika ingin mencetak gol indah, maka Anda harus mau belajar dari sekian banyak kegagalan Anda. (wo/bee)
sumber: kapanlagi.com
0 comments:
Post a Comment