Pada awalnya,aku memandang Tuhan sbg seorang pengamat; seorang hakim yg mencatat segala kabaikanku & kesalahanku,sbg bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dlm neraka pd saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang Presiden,yg sulit ditemui.
Tetapi ketika aku bertemu secara pribadi dgn Yesus Kristus, pandanganku berubah total.
Hidupku diibaratkan ‘bersepeda’ bersama-Nya, sepeda model tandem yg mengasyikkan.
Awalnya tentu saja aku ngotot..,maunya didepan memegang kendali sepeda,Yesus kuminta duduk dibelakang saja.
Saat aku yg pegang kendali, aku arahkan sepeda ku semau ku,ternyata lama2 terasa membosankan,lebih dapat diprediksi,hal itu tak kan berlangsung lama & aku pun terjungkal dr sepeda krn tidak memahami jalur yg akan ku lewati..
Klo sdh begitu aku hanya bisa menangis & menyesali kebodohanku,dan aku dgn kepasrahan menyerahkan kendali kpd Yesus.
Dia tahu jalan yg panjang dan menyenangkan.
Dia membawaku mendaki gunung, menuruni lembah,juga melewati batu-batu karang yg terjal dgn kecepatan yg terkadang terasa lambat,terkadang cukup mencegangkan.
Namun aku percayalah pada-Nya, ku peluk Dia dgn erat sambil menikmati angin sepoi-sepoi yg membelai wajah dan rambutku….aku memejamkan mata dan merasakan kasih-Nya…
Kalau peganganku kendor dan hampir terlepas krn aku lelah bersepeda…
Dia selalu waspada dan siap utk memegang tanganku agar aku tidak terjatuh & terantuk batu…
Pernah aku dibawa menuruni jurang dgn kelokan tajam & gelap..,
Aku takut, dgn khawatir aku bertanya, “Aku mau dibawa ke mana?”
Yesus tertawa & aku hanya diminta utk belajar percaya pd-Nya.
Lalu aku memandang sekelilingku…,ah ternyata benar..,semua yg ada disekitarku tdk perlu kutakuti bila ada Yesus tetap menemani disisiku..
Hatiku kembali merasa lega & menikmati bunga2 yg bermekaran di sepanjang jalan hidupku tersenyum..,tertawa….berbincang-bincang dgn-Nya setiap waktu….
& membuatku semakin kuat,semakin mengenal & dekat dengan-Nya…
Kadang kala bila hujan turun dgn deras ataupun matahari begitu teriknya…,
Dia selalu tahu tempat terbaik utk berteduh yg mengasyikkan…
mungkin itu di keluarga2 yg Dia menjadi kepala keluarga-Nya,
dipersekutuan dgn sesama saudara seiman yg akrab..,
di gereja2-Nya yg syahdu ibadahnya..,
dirumah sakit sewaktu kami membesuk saudara2 yg sdg terbaring sakit,
menemani mereka yg sdg berduka ,bergumul,
pernah juga kami bermain2 bersama anak2 yg lucu di panti asuhan..,
berbagi perhatian dipanti jompo bersama opa oma..,
retret ditaman yg indah…, jg di tepi sungai,di persawahan yg hijau di pelosok desa sewaktu KKR….,
dimanapun Dia hadir.., selalu ada sukacita & damai sejahtera di hati setiap org yg ada disana.
Dia jg mengajakku berkenalan pd teman2 baru yg menyapa ramah, saling mengasihi & mendoakan.
Teman2 itu membantu menyembuhkan hati aku, menyemangatiku,mereka menerimaku dan berbagi sukacita.
Mereka jg menyediakan hadiah2 yg aku perlukan & membekaliku dgn hal-hal yg aku perlukan utk melanjutkan perjalananku bersama Tuhanku.
Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami.
Kemudian, tiba disebuah tanjakan,Yesus berkata, “Berikan hadiah2 itu kpd orang2 yg membutuhkannya; jika tidak, hadiah2 itu jg akan menjadi beban di perjalanan.”
Maka, aku pun melakukannya.
Aku membagi-bagikan hadiah2 itu kpd orang2 yg kami jumpai, sesuai kebutuhan & yg diperlukan mereka.
Aku kembali belajar bhw ternyata memberi adlah sesuatu yg membahagiakan.
Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan sepedaku sepenuhnya kepada siapapun,termasuk kepadaNya.
Aku takut mereka akan menjadikan sepedaku rusak; tetapi ternyata Yesus berbeda..,
Dia tahu rahasia mengayuh sepeda dgn sgt baik.
Dia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Dia tahu bagaimana melompati batu karang yg tinggi, Dia tahu bagaimana terbang utk mempercepat melewati tempat2 yg menakutkan.
Sungguh aku memasuki suatu petualangan baru yg menajubkan bersama Yesus Kristus..,Sahabat Sejatiku..
0 comments:
Post a Comment