Sedikitnya 78 orang tewas dalam pertempuran sengit antara Taliban dan pasukan keamanan di Provinsi Nuristan, Afghanistan.
Gubernur Nuristan Jamaludin Badar mengatakan kepada BBC, 33 polisi perbatasan tewas dalam dua hari bentrokan.
Dia mengatakan 40 militan Taliban dan lima sipil tewas setelah lebih dari 150 anggota perlawanan bersenjata menyerang dari pangkalan di Chitral, Pakistan.
Serangan lintas perbatasan ini meningkatkan ketegangan kedua negara yang bertetangga.
Kedua pihak saling menuduh gagal membendung kelompok Taliban.
Afghanistan juga menuduh Pakistan meluncurkan ratusan roket ke wilayahnya.
Awal pekan ini, polisi di Pakistan barat daya mengatakan sekelompok lebih dari 200 militan melintasi perbatasan dari Afghanistan dan menyerang desa-desa di Upper Dir di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Taliban juga membakar sebuah sekolah dan bentrok dengan penduduk desa.
Wartawan mengatakan sulit memeriksa klaim kedua pihak namun tidak dibantah lagi bahwa kelompok militan memperluas kekuasaannya di Nuristan dalam beberapa bulan ini serta menguasai jalan utama menuju ibu kota provinsi.
Basis militan
Menurut pejabat intelijen di Nuristan, militan menyerang pos polisi perbatasan menggunakan senapan mesin dan peluncur roket di distrik Kamdesh.
Wartawan BBC Bilal Sarwary di Kabul menyebutkan kawasan perbatasan dipandang basis Taliban dan pendukung Al Qaida dalam beberapa bulan ini.
Pasukan Amerika mundur dari kawasan itu awal tahun ini.
Dua pejabat senior di Nuristan mengatakan keapada BBC, pertempuran dimulai ketika militan Pakistan dan Chechnya melintasi perbatasan dari Pakistan untuk menyerang pos pemeriksaan polisi.
Nato menyatakan telah menyediakan dukungan udara Selasa malam setelah pos pengamatan polisi diserang.
"Helikopter intelijen kami kontak dengan pemberontak. Namun operasi pimpinan Afghanistan dan pasukan kami membantu mereka," Kapten Justin Brockhoff kepada BBC
Taliban menyangkal serangan itu dilancarkan dari Pakistan dengan menegaskan serbuan itu dilakukan oleh militan yang berpangkalan di Afghanistan.
0 comments:
Post a Comment