Bisa Menular



Seorang bos yang suka marah-marah melampiaskan amarah tanpa sebab kepada managernya. Sebagai bawahan si managerpun tidak dapat membalas amarah sang bos. Begitu sampai di rumah si manager memarahi istrinya habis-habisan tanpa sebab yang jelas, masalah makanan yang keasinan, rumah yang kotorlah. Sebagai istri iapun tidak dapat membantah suaminya, saat anaknya pulang dari sekolah iapun marah-marah tanpa sebab pada anaknya, masalah PR. Sebagai anakpun, si anak tidak dapat membantah ibunya, namun saat ia menyuruh pembantunya mengambilkan makanan, si anakpun marah-marah tanpa sebab. Sebagai pembantu yang taat ia hanya diam saja. Tiba saatnya pembantu bereaksi, karena ia memendam marah dalam hatinya, saat ia keluar ke halaman belakang ada seekor kucing lewat, tanpa basa basi iapun memukul kucing tadi dengan sapu yang ada ditangannya. Kucing tersebut lari tunggang langgang tanpa tahu apa kesalahan yang telah diperbuatnya!

Ternyata amarah itu bisa menular lho....! Contohnya kisah di atas,bukan hanya kisah mungkin hal tersebut sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Melampiaskan amarah yang ada di dada seringkali merupakan kepuasan tersendiri. Membiarkan amarah tetap dalam hati adalah hal yang sangat merugikan diri sendiri. Merusak hati dan kesehatan kita. Jangan biarkan damai sejahtera yang ada dalam hatimu terpancing karena amarah orang lain yang ada di sekitarmu. 

Jangan biarkan apapun menggoyahkan hatimu, kendalikan dirimu dan belajarlah untuk tetap tenang menghadapi segala sesuatu.


Lisa Esther

0 comments:

Post a Comment