Kurang lebih Seminggu yang lalu Australia dikejutkan dengan terdamparnya gunung es berdiameter raksasa di wilayah perairan Australia. Bongkahan es raksasa tersebut diperkirakan berasal dari kutub selatan. Bagaimana bisa??
Kita mengetahui "Global Warming" memang memberi pengaruh besar terhadap kehidupan dan bumi kita terlebih dalam 10 tahun terakhir. Tapi siapa yang menyangka kalau dampak besarnya sudah bisa terlihat sangat jelas sekarang. Memang dalam beberapa tahun terakhir sangat banyak dampak-dampak luar biasa dari Global Warming, seperti meningkatnya suhu global secara drastis, cuaca dan iklim yang semakin kacau dan sulit untuk diprediksi, El-nino yang semakin sulit untuk diatasi, meningkatnya permukaan laut, dll.
Namun dampak terbesar yang baru saja terjadi akhir-akhir ini adalah terdamparnya gunung es di perairan Australia. Berikut keterangan yang saya kutip dari kompas.com
Bongkahan es raksasa yang jumlahnya ratusan bergerak dari Antartika menuju pulau-pulau di Selandia Baru. Bongkahan es yang besarnya seperti stadion itu dikhawatirkan Pemerintah Selandia Baru mengancam pelayaran. Hasil pemotretan satelit menunjukkan, bongkahan besar es baru saja melewati kawasan pulau Auckland dan menuju pulau utama South Island, sekitar 450 kilometer arah timur laut.
"Peringatan berlaku bagi semua kapal di kawasan itu agar waspada terhadap keberadaan bongkahan es," kata juru bicara kelautan Selandia Baru, Ross Henderson, seperti dilaporkan AFP. Keberadaan bongkahan es dalam kelompok besar itu disampaikan ahli gletser dari Divisi Antartika Australia.Mereka terus memantau pergerakan bongkahan-bongkahan es tersebut. Menurut mereka, bongkahan es itu merupakan bagian dari bongkahan raksasa yang Oktober lalu terlihat di sekitar Pulau Macquarie, Australia.
Saat itu, dua bongkahan besar—yang pertama selebar dua kilometer dan kedua sebesar stadion olimpiade Beijing terpantau di sana. Sementara itu, yang terpantau menuju Selandia Baru hari Senin lalu sudah terpecah-pecah dalam berbagai ukuran.
Beberapa di antaranya memiliki lebar 200 meter. "Semua berasal dari satu bongkahan besar, yang mungkin luasnya 30-an kilometer persegi di Antartika sana," kata salah satu ahli gletser, Neal Young. Meningkatnya suhu global dan muka laut karena pemanasan global dituding sebagai penyebabnya.
Setelah tiga tahun Menurut Neal Young, bongkahan es dalam jumlah besar terakhir terlihat mengapung di dekat Selandia Baru pada tahun 2006 lalu. Saat itu, hanya berjarak 25 kilometer dari garis pantai—kejadian pertama setelah tahun 1931.Ia yakin akan semakin sering melihat kejadian serupa bila suhu global terus meningkat.
Sejumlah ahli tidak yakin akan hal ini. Berkurangnya luasan es Antartika di Kutub Selatan telah teridentifikasi beberapa tahun terakhir. Namun, berkurangnya lapisan es di kawasan Antartika timur dalam jumlah besar, selama tiga tahun terakhir, dinilai para ahli sebagai "kejutan". Tidak seperti lapisan es di Antartika barat, yang selama ini dikenal rentan dan tidak stabil, lapisan es di Antartika timur dikenal sangat stabil.
Menurut kutipan diatas kutub selatan mulai mencair dan bongkahan2 esnya memasuki kawasan Australia. Yang membuat saya terkejut adalah Belum lama ini sebuah foto satelit menangkap sebuah bongkahan dari pecahan gunung es di Antartika (Kutub Selatan) telah hanyut hingga menuju perairan Australia sekitar Macquarie Island di ikuti 100 potongan es kecil menuju arah Selandia Baru.Diperkirakan bongkahan es yang ditandai lingkaran merah pada gambar diatas adalah bongkahan es yang terdampar di perairan Australia baru-baru ini. Besarnya bongkahan gunung es yang larut terbawa arus tersebut setara dengan 2 kali luas Hongkong. Ukurannya inilah yang membuat saya terkejut, bayangkan 2x ukuran Hongkong?!.
Seorang Ahli Gunung Es Glaciologist Neal Young dikutip AFP mengatakan hal ini pernah terjadi dahulu kala, namun saat ini siklus ini terjadi kembali. Hongkong Memiliki Luas 49 km persegi, sedangkan bongkahan gunung es tersebut memiliki panjang hingga 19, 2 (hampir 20 km) dengan lebar 5 km.
Untuk lebih jelasnya lagi berikut saya berikan beberapa gambar yang bisa saya peroleh.
Nah, ini dia yang membuat kita warga Indonesia patut merasa cemas. Jika dilihat dari jalurnya seperti gambar diatas, bukan tidak mungkin jika suatu saat bongkahan2 es tersebut memasuki perairan Indonesia dan menyebabkan dampak yang negatif.
0 comments:
Post a Comment